Translate

Kamis, 22 Agustus 2013

NASIB AKHIR MATAHARI: ANTARA AL-QUR’AN DAN SAINS

Proses fusi nuklir hidrogen untuk menghasilkan helium pada inti matahari dapat terus berlangsung selama beberapa miliar tahun. Akan tetapi, habisnya hidrogen pada inti matahari dan melimpahnya helium didalamnya bisa menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam distribusi materi dimana helium empat kali lebih berat daripada hidrogen. Ini berarti ketidakseimbangan kepadatan materi bintang serta kehilangan keseimbnagan.
Kondisi ini menuntut adanya gerakan menyeluruh untuk mengembalikan keseimbangan tubuh materi. Hali ini bisa terjadi jika bagian luar materi matahari membesar dan menggelembung dengan sangat besar sehingga menyebabkan penyusutan bagian intinya. Dalam kondisi ini, warna matahari berubah menjadi merah. Dengan penggelembungan ini, matahari berubah menjadi sebuah raksasa besar yang menelan tiga planet pertama: Merkurius, Venus, dan Bumi. Karena itu, pada fase ini, matahari disebut Raksasa Merah.
Jika kekuatan internal pada inti matahari melemah, kerak luar yang menggelembung tidak mampu untuk menyandarkan dirinya kepada sesuatu hingga akhirnya tubuh matahari runtuh menimpa dirinya sendiri dalam sebuah proses disebut dengan at-takwir (digulung/aglomerasi). Hal ini disebabkan oleh gaya gravitasi antarbagian-bagiannya sehingga menyebabkan tubuh matahari menyusut secara tiba-tiba dan cepat. Akibatnya, materi-materi matahari pun menjadi hancur, partikel-partikelnya mengalami interpenetrasi (tumpang tindih) satu sama lain, atom-atomnya saling berdekatan sehingga nyaris terjalin satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, ketika jarak di antara atom-atom tersebut dekat, atom-atom tersebut menolak interpenetrasi ini karena diantara lapisan-lapisan elektron atom-atom tersebut terdapat daya tolak elektrik. Dengan demikian, daya tolak elektrik menjadi seimbang dengan daya tarik yang menyebabkan aglomerasi matahari. Ketika keseimbangan ini terjadi, matahar telah sampai pada fase akhirnya dan selanjutnya ia disebut dengan bintang katai putih karena yang tersisa dari sinarnya hanyalah sinar yang redup. Katai putih adalah benda sangat padat yang kepadatannya mencapai satu ton/1cm3. Dari penjelasan ini, kita dapat baru memahami makna firman Allah, “Apabila matahari digulung,” (QS.at-Takwir: 1) yakni matahari akan berakhir pada proses at-takwir (digulung/digumpalkan) hingga menjadi katai putih. Kata kuwwirat pada ayat ini tentu tidak muncul sembarangan, juga tidak menunjukkan lenyap dan padamnya cahaya matahari karena dalam kamus-kamus bahasa Aarab, kata kerja kawwara merupakan kata kerja yang menunjukkan arti “menggulung dan menggumpalkan” dan hali inilah yang terjadi secara persis pada proses keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) karena materi bintang menggumpal dan tergulung satu sama lain.

Berdasarkan hali ini, bangsa Arab menggunakan kata at-takwir sebagai istilah bahasa Arab untuk menyebut proses keruntuhan tersebut karena yang terjadi persis seperti makna yang di tunjukkan oleh kata at-takwir. Bagaimana dengan katai putih itu sendiri? Subrahmanyan Chandrasekhar dan astronomi lain setelah menemukan bahwa bintang-bintang katai putih tidak berada pada satu kondisi. Jika massa kata putih lebih besar dari ukuran matahari kita, ia bisa berkembang, meledak, dan lenyap karena ia dalam keadaan tidak stabil. Adapun katai putih yang massanya sama dengan massa matahari kita, ia akan berada dalam kondisi dimana ia benar-benar stabil setelah cahayanya meredup. Ia mungkin tetap berada dalam kondisi tersebut selama ribuan, bahkan jutaan tahun lamanya. Pada bingkai ini, kita bisa memahami makna firman Allah SWT, “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya (menuju bentuk dan posisi tetapnya [bintang katai putih]). Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.(QS. Yasin: 38).

SANGGANA RATU BALQIS

Allah SWT berfirman, “Seseorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. ‘Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” (QS. an-Naml: 40).
Sebagian orang berasumsi bahwa kisah pemindahan singgasana Ratu Negeri Saba’, Balqis, ke istana Nabi Sulaiman as hanya salah satu bentuk sihir karena bagaimana mungkin seseorang dapat menghadirkan singgasana Ratu Saba’ dari jarak ribuan kilometer pada masa itu hanya dalam waktu yang tidak mencapai hitungan detik, yait sebelum mata Nabi Sulaiman as berkedip? Kendati ini merupakan salah satu mukjizat oleh Allah SWT untuk Nabi Sulaiman as, sains modern menjelaskan kepada kita bahwa kejadian itu tidak harus diartian sihir. Kejadian itu mungkin terjadi ditinjau dari aspek kacamata ilmiah atau paling tidak aspek teori dalam kaitannya dengan kemampuan kita pada abad ke-21. Akan tetapi, bagaimana hal itu bisa terjadi, inilah tema yang akan kita kupas pada bagian ini.
Energi dan materi adalah dua bentuk yang berbeda dari satu jenis benda yang sama. Materi dapat berubah menjadi energi, sedangkan energi dapat berubah menjadi materi berdasarkan “penyamaan yang populer”. Manusia telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam proses reaksi-reaksi termonuklir yang menghasilkan energi listrik meskipun penguasaan proses pengubahan ini masih menjalani berbagai pengembangan dan perbaikan. Manusia juga telah berhasil mengubah energi menjadi materi meskipun baru sampai pada tataran yang sangat rendah didalam particle accelerator meskipun untuk saat ini baru terbatas pada taatran partikel-partikel.
Pengubahan materi menjadi energi atau sebaliknya, energi menjadi zat, adalah sesuatu yang mungkin, baik seara teknis (ilmiah) maupun praktis, sebab materi dan energi adalah dua entitas yang saling berganti satu sama lain (companion). Pada tataran yang luas, proses pengubahan inisulit dilakukan dan dikontrol jika mengacu pada situasi, kondisi, serta kemampuan teknis dan praktis pada saat ini. Tidak diragukan lagi bahwa untuk mencapai metode-metode ilmiah dan sarana praktis yang diperlukan untuk dapat mengubah energi menjadi materi dan materi menjadi energi dengan mudah, menuntut kemajuan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi yang luar biasa.
Penjelasan logis tentang apa yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki ilmu dari al-Kitab, terlepas apakah ia manusia ataukah jin, berdasarkan kapasitas pengetahuan yang kita miliki saat ini. Langkah pertama, ia mengubah singgasana Ratu Balqis menjadi semacam energi yang tidak harus berbentuk energi panas seperti energi yang dihasilkan dari reaksi nuklir saat ini yang berkemampuan rendah, tetapi semacam energi yang menyerupai energi listrik atau energi cahaya yang dapat dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik. Langkah kedua, ia mengirimkan energi tersebut dari Saba’ ke hadapan Raja Sulaiman as. Karena kecepatan merambat gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan merambat cahaya, yaitu 300.000 km/detik, masa waktu yang dibutuhkan sampai di hadapan Raja Sulaiman as adalah 3.000 kilometer. Langkah ketiga (dan terakhir), ia mengubah kembali energi ketika telah sampai di hadapan Nabi Sulaiman as menjadi materi dalam bentuk sama seperti semula. Dengan kata lain, setiap bagian dan atom dari singgasana tersebut kembali pada posisi masing-masing seperti semula.

Manusia abad ke-20, bahkan abad ke-21, belum mampu melakukan apa yang dilakukan oleh orang berilmu dari al-Kitab pada masa Nabi Sulaiman dua ribu tahun silam lebih. Kemampuan manusia pada masa sekarang baru sebatas usaha menjelaskan apa yang telah terjadi. Apa yang bisa dilakukan manusia pada abad ke-20 sebatas mengubah submateri elemen berat, seperti uranium, menjadi energi melalui proses pemecahan atom unsur-unsur ini.

Jumat, 09 Agustus 2013

LALAT DAN HIKMAH DI BALIK SAYAPNYA

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seekor lalat terjatuh di minuman salah seorang dari kalian, hendaklah ia menenggelamkannya kemudian mengangkatnya. Sesungguhnya, pada salah satu sayap lalat terdapat penyakit, sedangkan pada sayap lainnya terdapat obat.” (HR. al-Bukhari dan Ahmad.
Hadits ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah SAW di dalam dunia medis. Sejak lima belas abad silam, Rasulullah SAW telah menjelaskan unsur penyakit dan unsur obat yang terdapat pada kedua sayap lalat melalui hadits ini. Di sana, beliau menjelaskan cara mensterilkan air yang telah terkontaminasi oleh bakteri pada salah satu sayap lalat yang hinggap di air tersebut. Caranya, yaitu dengan menenggelamkannya satu sayapnya lagi yang mengandung obat untuk membunuh bakteri didalam air tersebut.
Berbagai eksperimen ilmiah telah membuktikan rahasia di balik hadits tersebut. Hasilnya, salah satu sayap lalat dapat memindahkan bakteri ke suatu tempat. Saat menempel di minuman atau makanan, lalat akan memindahkanbakteri yang ada di sayapnya itu ke dalam minuman atau makanan.  Sementara itu, satu sayapnya lagi menjadi pembunuh bakteri tersebut. Karena itu, menenggelamkan seluruh tbuh lalat ke dalam air ssat air itu ditempeli lalat lantas membuang lalat itu kembali, sudah cukup untuk menghilangkan bakteri yang ada disana. Hali ini menunjukan bahwa pada setiap penyakit, obatnya tersedia di dekatnya.
Dosen bedah tulang dari Fakultas Kedokteran Universitas Alexandria, dr. Amin Ridha, dalam penelitiannya tentang lalat menyebutkan bahwa dari referensi medis kuno ditemukan resep pengobatan penyakit dengan menggunakan lalat. Para ahli bedah yang hidup sepulu tahun sebelum ditemukannya komposisi air liur, yakni dekade ‘30an pada abad 20, mengaku telah melihat secara langsung pengobatan bisul kronis dengan menggunakan lalat.
Atas penjelasan mengenai berbagai penemuan tersebut, ilmu pengetahuan telah membuktikan kebenaran sabda Rasulullah SAW. Dalam perkembangannya, teori ilmu pengetahuan memiliki kesamaan dengan kemukjizatan ilmiah hadits Rasulullah SAW yang sudah ada sejak lima belas abad silam.

BERSIN DAN KUAP

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya, Allah SWT menyukai bersin dan membenci kuap. Jika salah seorang diantara kalian bersin dan mengucapkan hamdalah, wajib atas setiap muslim yang mendengarnya mengucapkan doa untuknya, ‘Yarhamukallah (semoga Allah SWT merahmatimu).’ Adapun menguap itu berasal dari setan. Karen itu, jika salah seorang diantara kalian menguap, hendaklah ia menahan dan menolak sekuat tenaga. Ini karena jika salah seorang diantara kalian menguap, setan menertawainya. (H.R. Bukhari).
Ibnu Hajar mengatakan bahwa al-Khaththabi berkata, “Maksud Allah SWT menyukai bersin dan membenci kuap adalah kembali kepada sebab keduanya. Bersin muncul dari ringannya tubuh, terbukanya lubang pori-pori, dan kondisi perut yang tidak terlalu kenyang. Hal ini berbeda dengan menguap yang muncul akibat penuh dan beratnya badan karena kebanyakan makan dan beragamnya menu makanan yang dikomsumsi. Kondisi pertama menimbulkan rasa giat untuk beribadah, sedangkan kondisi kedua sebaliknya.”
Rasulullah menjelaskan tata cara medoakan orang yang bersin dan jawabannya dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan alhamdulillah dan hendaklah saudaranya mengucapkan kepadanya yarhamukallah. Jika saudaranya mengucapkan yarhamukallah, hendaklah ia membalasnya dengan ucapan  yahdikumullah wa yuslihu balakum.” (semoga Allah SWT memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (H.R. Bukhari).
Para dokter pada masa kini mengatakan bahwa menguap adalah pertanda jika otak dan tubuh seseorang sedang membutuhkan oksigen dan nutrisi. Kuap juga sebagai pertanda ketidakmampuan sistem pernapasan dalam menjalankan fungsinya menyuplai oksigen ke otak dan bagian tubuh lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan. Kondisi ini terjadi saat seseorang mengantuk, tidak sadarkan diri, atau menjelang ajal. Menguap adalah menghirup udara secara dalam dan kuat melalui mulut, padahal mulut bukanlah jalur untuk menghirup udara yang semestinya karena mulut tidak dilengkapi dengan sistem filter sepert yang terdapat dalam hidung. Mulut yang terbuka pada saat menguap, akan sangat berpotensi termasuki berbagai bakteri, debu, udara, dan serangga. Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menolak kuat dengan telapak tangan kanan atau punggung tangan kiri.

Adapun bersin adalah kebalikan dari kuap karena bersin adalah mengeluarkan udara dari paru-paru dengan sangat kuat dan secara tiba-tiba melalui hidung dan mulut sekaligus sehinga debu, kotoran, bakteri, dan serangga yang masuk ke dalam sistem pernapasan juga ikut tersentak keluar bersama dengan udara yang dihentakkan. Sudah tentu bersin berasal dari Zat Yang Maha Pengasih karena bersin bermanfaat bagi tubuh. Karena itu, setiap orang diwajibkan memuji Allah SWT atas nikmat bersin dan meminta perlindungan kepadaNya dari setan yang terkutuk saat menguap. 

Sabtu, 27 Juli 2013

LARANGAN MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri ra, ia berkata, “Rasulullah SAW menghardik orang yang minum sambil berdiri.” (H.R. Muslim).
Diriwayatkan  oleh Anas dan Qatadah ra dari Rasulullah SAW, ia mengatakan bahwa beliau melarang seseorang untuk minum sambil berdiri. Qatadah berkata, “Mereka kemudian bertanya, ‘Kalau makan ?’ Beliau menjawab, ‘Itu lebih buruk dan lebih jelek.’” (H.R. Muslim dan at-Tirmidzi).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jangan sekali-sekali salah seorang diantara kalian minum dalam keadaan berdiri. Karena itu, barang siapa lupa (makan atau minum sambil berdiri), hendaknya ia memntahkannya.” (H.R. Muslim).

KEMKJIZATAN PELARANGAN DARI SISI KEDOKTERAN

Menurut dr. Abdurrazaq al-Kilani, minum dan makan dalam keadaan duduk lebih tepat, lebih sehat, lebih tenang, dan lebih menyegarkan. Makanan dan minuman yang dikomsumsi oleh seseorang nantinya akan mengalir melalui mukosa gastrik secara halus dan perlahan-lahan. Minum dalam keadaan berdiri akan mengakibatkan jatuhnya cairan minuman tersebut secara tajam dan keras ke dasar lambung sehingga menimbulkan benturan keras. Praktik makan dan minum dalam keadaan berdiri yang dilakukan secara berulang-ulang akan mengakibatkan lambung melemah hingga seiring berjalnnya waktu kekuatan lambung akan menurun  disertai kesulitan pencernaan. Minum dalam keadaan berdiri yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW disebabkan adanya hal-hal yang memaksa beliau untuk tidak duduk, seperti bedesakan di tempat-tempat yang di sakralkan. Lagi pula, apa yang beliau lakukan ini bukanlah kebiasaan yang berlangsung terus-menerus. Begitu juga dengan makan sambil berjalan, hal ini sama sekali tidak menyehatkan. Kebiasaan buruk ini tidak dikenal oleh bangsa Arab dan kaum muslimin pada umunya.

Dikatakan oleh dr. Ibrahim ar-Rawi bahwa saat seseorang berada dalam keadaan berdiri, tubuhnya akan sering mengalami goncangan karena tidak stabil. Sementara itu, agar dapat berdiri tegak, organ-organ keseimbangan dalam pusat syarafnya haruslah berada dalam kondisi yang sangat efektif untuk mengendalikan seluruh otot tubuh agar tetap seimbang. Ini merupakan kondisi yang sangat sulit karena harus ada kerja sama antara organ-organ syaraf dan otot tubuh dalam waktu yang bersamaan. Dalam kondisi seperti ini, seseorang sulit mendapatkan ketenangan sehingga sulit pula untuk makan dan minum, padahal ketenangan adalah syarat utama dalam melakukan kegiatan tersebut. Ketenangan ini hanya dapat diperoleh saat duduk karena sekumpulan urat syaraf dan otot tubuh berada dalam kondisi tenang saat duduk. Dengan begitu, berbagai rangsang pada tubuh pun menjadi aktif. Selain itu, ketenangan juga dapat menambah kemampuan organ-organ pencernaan dalam merespon makanan dan minuman yang masuk serta memprosesnya dalam kondisi sehat dan normal. Ia juga menerangkan bahwa makan dan minum yang dilakukan sambil berdiri bisa mengakibatkan terjadinya refleksi syaraf oleh reaksi syaraf vagus yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi yang terjadi secara keras dan tiba-tiba dapat menyebabkan disfungsi pada syaraf tersebut dalam menghantarkan detak jantung (vagal inhibition). Akibatnya detak jantung terhenti sehingga akan terjadi pingsan atau bahkan kematian mendadak. Terbiasa makan dan minum sambil berdiri dapat membahayakan mukosa gastrik. Hal ini juga memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa sebanyak 95% luka pada lambung terjadi di tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan dan minuman yang masuk. Selain itu, pada saat berdiri juga terjadi kontraksi otot pada batang tenggorokan sehingga jalannya makanan menuju lambung terhalang. Hal ini kadang mengakibatkan rasa sakit yang sangat dan terganggunya fungsi pencernaan. Seseorang pun bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.



AIR KENCING UNTA

Diriwayatkan oleh Anas ra, ia berkata, “Sekelompok orang dari suku ‘Ukl datang menemui Rasulullah SAW dan masuk Islam. Mereka menderita sakit perut karena iklim kota Madinah tidak cocok bagi mereka. Rasulullah SAW kemdian memerintahkan kepada mereka untuk mendatangi beberapa unta sedekah agar mereka meminum air kencing dan susu unta-unta tersebut. Merekapun melakukannya. Setelah itu, mereka sembuh dan kesehatan mereka pulih kembali. Akan tetapi, mereka murtad lalu membunh sang penggembala dan membawa lari unta-unta tersebut. Rasulullah SAW lantas memerintahkan pengejaran mereka. Akhirnya, mereka pun ditangkap dan dihadapkan kepada Rasulullah SAW. Beliau pun memotong tangan dan kaki mereka, mencukil mata mereka, serta membiarkan luka mereka itu hingga mereka mati.” (H.R Bukhari dan Muslim).
Anas ra berkata, “Rasulullah SAW mencukil mata mereka karena mereka juga mencukil mata para penggembala unta-unta tersebut.”
Hal ini seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits ini digunakan sebagai dalil bagi para ulama yang berpendapatan bahwa air kencing unta adalah suci. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Malik, Imam Ahmad bin Imam Hanbal, dan sekelompok ulama salaf.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengizinkan orang-orang itu meminum air kencing unta karena mereka telah terbiasa melakukannya. Tubuh mereka pun telah terbiasa dengan air kencing tersebut. Kondisi mereka ini sama seperti kondisi para pecandu obat-obatan terlarang. Pengobatan terhadap orang seperti ini tidak bisa dilakukan dengan seketika, tetapi harus secara bertahap hingga mereka benar-benar sembuh total. Konteks yang tergambar dari hadits ini dipahami sebagai kondisi darurat atau terpaksa, seperti halnya orang yang memakan bangkai dalam kondisi terpaksa.

Seorang dosen di University of Damascus memanfaatkan resep pengobatan melalui hadits ini untuk mengobati puteranya yang mengalami ganggauan edema atau pembengkakan akibat kelebihan cairan hingga menyebabkan kepalanya membesar (hydrocepalus). Para dokter sudah menyerah untuk mengobatinya. Sang ayah yang seorang ilmuwan muslim ini kemudian teringat kisah dalam hadits tersebut. Ia pun pergi ke daerah pedalaman untuk mencari dan mendapatkan susu unta. Hasilnya ternyata baik dan sangat mengagumkan sejak sang anak meminum susu unta.


Secara ilmiah, susu dan air kencing unta memang sangat mungkin bermanfaat untuk penyakit hydrocepalus. Susu unta mengandung kalsium yang sangat tinggi dan terkonsentrasi. Hali ini seperti yang diungkapkan oleh dr. Mahmud al-Jairi. Dalam bukunya yang menjadi salah satu referensi penting dunia kedokteran Arab, al-Anthaki menjelaskan bahwa unta memakan tumbuh-tumbuhan padang pasir, seperti Artemisia herba-alba dan Achillea fragrantissima (gasyum). Kandungan dalam tumbuhan padang pasir ini dapat melancarkan penyumbatan pembuluh sehingga cairan-cairan yang tertimbun, seperti pada kasus hydrocepalus, dapat mengalir.

Minggu, 02 Juni 2013

HAK PATEN INTERNASIONAL PENEMUAN OBAT TETES MATA BERDASARKAN AL-QURAN (SEORANG ILMUWAN MESIR TERILHAMI BAJU NABI YUSUF AS DALAM MENCIPTAKAN OBAT TETES MATA UNTUK  MENGOBATI PENYAKIT KATARAK)

Seorang ilmuwan Mesir bernama Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Sayyid, seorang anggota Pusat Lembaga Riset Nasional Mesir, berhasil menciptakan obat tetes mata untuk mengobati penyakit katarak. Ia pun telah berhasil mendapatkan hak paten internasional atas penemuannya tersebut. Pembuatan obat tetes mata ini diilhami dari teks-teks Al-Qur'an dalam surah Yusuf.

Kisah mengenai konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf as serta kebutaan yang menimpa ayahnya, Nabi Yakub as, akibat kehilangan anaknya ini telah mengilhami Muhammad Sayyid dalam penemuan tersebut. Dalam surah Yusuf dijelaskan bahwa Allah SWT dengan rahmat-Nya memberi baju penyembuh bagi Nabi Yakub as untuk diletakkan diwajahnya. Baju itu adalah milik anaknya sendiri dan hali ini telah membuat penglihatannya pulih kembali.

Selain hendak menunjukkan kekuasaan Allah SWT melalui kisah tersebut, Muhammad Sayyid merasa bahwa ada suatu dimensi material dari sekadar dimensi spiritual yang terkandung disana. Karena itu, dengan berbagai riset, ia mencoba membuktikan anggapannya tersebut, Atas izin Allah SWT, Muhammad Sayyid berhasil membuktikannya. Allah SWT berfirman, "...dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia diam menahan amarah (terhadap anak-anaknya)." (QS. Yusuf: 84)/

Menyembuhkan Penyakit Katarak Melalui Keringat

Pada beberapa percobaan ilmiah, telah didapatkan hasil usaha pengembalian protein putih telur yang mengalami pengentalan ke kondisi semula melalui reaksi kimia. Akan tetapi, usaha pengembalian protein melalui reaksi kimia ini tidak berlaku bagi protein lensa mata. Karena itu, usaha yang diperlukan selanjutnya adalah pengembalian protein lensa mata melalui reaksi fisika. Hali ini bertujuan agar protein lensa mata dapat kembali menjalankan fungsinya dengan seimbang tanpa perlu melakukan operasi penggantian lensa mata. 

Berdasarkan hal tersebut, Muhammad Sayyid, melalui kandungan surah Yususf, mulai melakukan penelitian guna mencari tahu cara  menyembuhkan katarak tanpa harus dioperasi. Petunjuk awal didapatkannya dari firman Allah SWT, "Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usaplah kewajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku. Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata, 'Sesungguhnya aku menciu bau Yusuf , sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku). 'Mereka (keluarganya) berkata, 'Demi Allah, sesungguhna engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu. 'Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, 'Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.' "(QS. Yusuf: 93-96).

Muhammad Sayyid dan beberapa rekannya mulai melakuakn riset. Didapatkan kemudian bahwa satu-satunya unsur yang terdapat pada baju Nabi Yusuf as adalah keringat. Karena itu, riset diteruskan dengan meneliti komponen yang terkandung dalam keringat manusia.

Percobaan pertama adalah merendam lensa mata yang buram ke dalam keringat. Setelah beberapa lama, lensa mata yang buram tersebut secara berangsur-angsur mulai menunjukkan perubahan warna menjadi transparan. Hal ini membuktikan bahwa keringat mengandung komponen yang bermanfaat untuk mengobati katarak. Salah satu komponen yang bermanfaat itu adalah sebuah turunan urea.

Percobaan telah dilakukan terhadap beberapa binatang ynag mengalami keburaman. Dengan memberikan salah satu komponen keringat ini pada lensa mata mereka, lama kelamaan lensa mata yang buram itu mengalami perubahan warna menjadi transparan. Gejala ini terlihat pada kelinci yang diujicobakan untuk berjalan menuju pohon semanggi. Berdasarkan pemeriksaan dengan mengguankan slit lamp atau pemotretan gelombang ultra violet, gejala tersebut juga terjadi pada beberapa binatang percobaan lainnya.

Pembuktian keberhasilan ini juga didapat melalui diagnosis fisiologis dengan menggunakan komputer pada beberpa binatang percoban. Sebelum diberi komponen keringat yang merupakan bahan dasar obat tetes mata, besarnya volume cahaya yang menembus lensa mata tidak lebih dari 2%. Setelah diberi komponen ini volume cahaya tersebut bertambah menjadi 60% dalam waktu seperempat jam. Volume cahaya pun bertambah menjadi 95% di menit ke-30 hinga akhirnya mencapai 99% dalam waktu satu jam.

Tidak ada efek samping dalam pengunaan komponen keringat ini sebagai bahan dasr obat tetes mata, meskpun keringat merupakan kumpulan materi yang berasal dari pembuagan tubuh. Hal ini karena komponen yang digunakan merupakan turunan urea. Untuk membuktikan hal tersebut, telah dilakukan percobaan pada 250 sukarelawan penderita katarak. Hasilnya, pengobatan dengan obat tetes mata yang berbahan dasar salah satu komponen keringat ini mampu mengembalikan lebih dari 90% penglihatan sukarelawan tersebut.

Lain halnya dengan penderita katarak yang lebih memilih penyembuhan lewat jala operasi, mereka banyak terkena efek samping penyembuhan tersebut. Lensa mata mereka memang kembali trasparan, tetapi timbul kemudian penyakit pada retina mata mereka. Hal ini membuat penglihatan mereka tidak dapat kembali seperti semula.

Sabtu, 13 April 2013

PEREMPUAN BERJABAT TANGAN DENGAN LAKI-LAKI

Bagaimana jika perempuan berjabat tangan dengan laki-laki ? Syekh az-Zandani menjawab bahwa ilmu anatomi mengatakan bahwa ada lima juta sel yang menutupi permukaan tubuh. Setiap satu sel dari sel-sel ini memindahkan perasaan-perasaan. Jika tubuh perempuan menyentuh tubuh laki-laki, terjadilah hubungan yang membangkitkan syahwat diantara keduanya.

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya bahwa Nabi SAW, bersabda, "Sungguh, aku tidak berjabat tangan dengan perempuan. Sungguh, perkataanku kepada satu perempuan adalah (sama halnya seperti) perkataanku kepada seratus perempuan.

Syekh az-Zandani menambahkan bahwa ilmu anatomi juga menyebutkan indra penciuman (yang sangat peka terhadap rangasangan). Penciuman telah disusun sedemikian rupa sehingga dengan sistem-sistem (alat) syahwat. Jika seorang laki-laki-atau perempuan mencium aroma lawan jenisnya, hal ini akan merambah pada saraf-saraf syahwat.

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan an-Nasa'i bahwa Nabi SAW bersabda, "Perempuan manapun yang memakai wewangian lalu melewati suatu kaum agar mereka mencium aromanya, dia adalah pezina."

Begitu juga dengan pendengaran dan sistem (alat) pendengaran, ia berkaitan dengan sistem-sistem syahwat. Jika seorang laki-laki atau perempuan bersuara dengan nada/suara tertentu yang membangkitkan syahwat atau bersuara mendayu-dayu, semua ini bergerak ke sistem-sistem syahwat pendengaran!

Ini adalah perkataan para ahli anatomi dari hasil penelitian dan analisis mereka dengan menggunakan alat-alat myang mereka miliki. Kami mengucapkan Subhanallah, Dia Mahabijaksana telah menjaga laki-laki mukmin dan perempuan mukminah dengan menutup pintu-pintu setan dan jalan jalan kerusakan. Dia berfirma,
فَلَاتَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ
"... Maka janganlah kamu tunduk (melembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya..." (QS. al-Ahzab: 32).

Begitu juga pandangan yang menggerakkan sistem syahwat. Setiap kali bertambah, syahwat dan ketergantunagn pun bertambah. Allah berfirman,
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS.an-Nur: 30).

Dalam hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Abu Dawud dari Ibnu Buraidah dari bapaknya bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Ali ra, "Wahai Ali, janganlah kamu ikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (berikutnya). Sunguh, (pandangan) pertama itu boleh untukmu, (tetapi tidak untuk) selanjutnya."

Solusi bagi orang yang melihat perempuan dan mengkhawatirkan timbulnya fitnah adalah mengambil pelajaran dari hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bahwa suatu ketika Rasulullah SAW melihat perempuan. Beliau lalu mendatangi istrinya, Zainab, yang ketika itu sedang menggosok kulit yang akan disamak. Beliau memenuhi hajatnya kemudian keluar kepada para sahabatnya dan bersabda, "Sesungguhya, perempuan itu datang dalam rupa setan dan berpaling dalam rupa setan. Jika salah seorang diantara kamu melihat perempuan, hendaklah ia mendatangi istrinya karena yang demikian itu menolak apa yang (bergejolak) dalam jiwanya." (HR. Muslim).

Imam an-Nawawi berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya, perempuan menghada dalam rupa setan dan berpaling dalam rupa setan." (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, beliau bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian dikagumi oleh perempuan lalu perempauan ini membekas dalam hatinya, hendaklah ia menuju istrinya dan bersetubuh dengannya karena yang demikian ini menolak apa yang sedang (bergejolak) dalam hatinya." (Riwayat ini menjelaskan riwayat yang pertama).

Hadits tesebut menjelaskan bahwa orang yang melihat perempuan lalu syahwatnya bangkit, ia disunahkan menadatangi istrinya atau budak perempuannya-jika memilikinya-lalu bersetubuh dengannya untuk menolak syahwatnya, menenangkan nafsunya, dan memfokuskan hatinya terhadap tujuannya.

Mengenai sabda Nabi SAW "perempuan menghadap rupa setan dan berpaling dalam rupa setan", para ulama mengatakan bahwa maknanya adalah isyarat pada hawa nafsu dan ajakan fitnah terhadapnya karena Allah telah menjadikan laki-laki cenderung kepada perempuan, merasa nikmat memandang mereka dan segala yang berkaitan dengannya. Perempuan itu seperti setan dalam hal mengajak pada keburukan dengan membuatnya waswas dan memperhiasnya. Dari sisni dapat digali hukum bahwa perempuan hendaknya tidak berada di antara kaum laki-laki kecuali karena darurat dan hendaknya kaum laki-laki menahan pandangannya terhadap perempuan secara mutlak.

Para ulama mengatakan bahwa perbuatan Nabi ini adalah penjelasan dan petunjuk bagi para sahabat tentang yang seharusnya mereka lakukan. Beliau mengajari mereka dengan perkataan dan perbuatan. Hadits tersebut juga menunjukan bahwa laki-laki boleh meminta berhubungan seks kepada istrinya di waktu siang dan di waktu lainnya walaupun sang istri sedang sibuk dalam pekerjaan yang mungkindia tinggalkan karena jika syahwat laki-laki yang bergejolak itu tidak segera disalurkan dengan benar, terkadang akan menimbulkan mudarat pada tubuh, jantung, dan pandangannya. Wallahu a'lam.

Senin, 08 April 2013

BEBERAPA MANFAAT AL-QUST AL-BAHRI DAN AL-QUST AL-HINDI (COSTUS SPECIOUSUS)

Rasulullah SAW bersabda, "Seseungguhya, pengobatan yang paling ideal kalian lakukan adalah dengan bekam dan al-qust (costus)." (HR. Bukhari).

Rasulullah SAW juga bersabda, "Dengan apa kalian menekan anak-anak kalian karena penyakit 'ilaq. Hendaknya kalian mempergunakan costus ini sebab pada batang tersebut terdapat tujuh obat kesembuhan yang diantaranya adalah radang selaput dada. Caranya, diteteskan pada hidung untuk mengobati radang tenggororkan dan diminumkan lewat mulut untuk mengobati radang selaput dada." (HR. Muttafaq 'alaih).


Kata al-qust sama dengan al-'ud atau 'batang'. Dengan begitu, bisa dikatakan al-qust al-bahri atau al-'ud al-bahri. Sebutan ini biasa dipakai di India. Al-qust ada dua macam. Pertama, al-qust al-bahri (Costus arabicus) disebut juga batang putih, yang berwarna putih dan manis rasanya . Kedua, al-qust al-hindi (Costus woodsonii) biasa disebut batang hitam, berwarna hitam dan pahit rasanya. Batang al-qust al-hindi ini lebih terasa lebih panas dibandingkan al-qust al-bahri.Batang ini di ambil dari pohon bernama al-qust (Costus) yang tingginya mencapai 1,5 meter, berdaun banyak, bertangkai, dan berakar. Habitat pohon ini berasali dari India. Bagian pohon yang biasa dipergunakan sebgai obat adalah kulit akar-akarnya yang berwarna putih atau hitam.


Pohon ini disebut juga al-bahri karena biasanya orang-orang Arab mengambil pohon ini melalui perjalanan laut. Sementara itu, bentuk al-hulwi (manis) atau al-murr (pahit) berkaitan dengan rasanya.


Pendalaman Hadits Ditinjau dari Sisi Kedokteran

Batang al-qust (Costus) mengandung bahan helenin dan asam benzoat yang keduanya merupakan materi yang dapat membersihkan bakteri. Karena itu, batang ini dapat digunakan untuk mengobati radang amandel, radang uvula (bagian langit-langit yang menonjol ke bawah), serta radang saluran antara rongga mulut dan kerongkongan.

Selain itu, batang ini juga bermanfaat untuk mengobati pembengkakan pada selaput paru-paru dan selaput dada akibat bakteri. Hal ini sebagaimana manfaat batang lainnya yang mengandung bahan-bahan yang dapat membersihkan dan membunuh bakteri.

Kombinasi pengobatan bekam dengan penggunaan batang al-qust memiliki nilai penting dalam dunia pengobatan. Kandungan asam bezoat dan helenin pada batang yang dapat membersihkan dan membunuh bakteri, berguna untuk mensterilkan bakteri yang mungkin pada pisau bedah dalam pengobatan bekam. Carana, yaitu dengan mengolesi pisau bedah tersebut menggunakan batang al-qudsi. Hal ini juga dapat mensterilkan bakteri yang menyerang luka akibat pisau bedah. Manfaat kombinasi ini adalah mencegah terjadinya cacat dan mengobati bekas luka.

Dalam bukunya at-Tibb min al-Kitab wa as-Sunnah, Muwaffiqud din al-Baghdadi mengatakan bahwa dalam kombinasi antara pengobatan bekam dan pengguanaan batang al-qust terkandung rahasia yang luar biasa. Apabila pisau bedah tersebut diolesi dengan batang, tidak akan terjadi bekas (luka) pada kulit. Hali ini merupakan salah satu keajaiban kedokteran.

Adapun larangan menekan tenggorokan dan amandel yang terkena radang dengan jari-jemari merupakan petujunk Rasulullah SAW untuk mengoreksi kesalahan yang banyak terjadi dalam pengobatan tradisional. Penekanan radang-radang tersebut tidak memberikan manfaat apapun dan sangat membahayakan. Selain sangat menyakitkan, penekanan ini kadang mengakibatkan pendarahan dan membuat radang dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh disekitarnya.

BURUNG HANTU DAN PANDANGAN ORANG ARAB

Ada sebuah ungkapan kuno, "Ikutilah burung hantu kemana karena ia akan menunjukkan kepadamu dimana terjadi kerusakan." Di antara mitos bangsa Arab sebelum datangnya Islam bahwa tidak ada seorang pun yang mati atau terbunuh keuali ada seekor burung hantu yang keluar dari kepalanya. Jika seseorang dibunuh dan tidak dituntut balas, burung hantu akan berteriak di atas kuburannya, "Beri aku minum karena aku sangat haus."

Dahulu, bangsa Arab memandang burung hantu sebagai burung kesialan dan mereka menjadikannya sebagai pertanda akan adanya kesialan. Berikut ini sebuah kisah terkenal yang diriwayatkan dari Khalifah al-Ma'mun. Pada suatu hari, al-Ma'mun melihat-lihat dari atas istana lalu ia melihat seorang laki-laki sedang berdiri sambil menulis sesuatu di tembok istana dengan sepotong arang. Al-Ma'mun lalu menyuruh seorang pengawal untuk menemui laki-laki tersebut dan menangkapnya sambil memerhatikan apa yang tadi ia tulis.
Ternyata tulisan tersebut adalah,
"Istana yang didalamnya terkupul kesialan dan kecaman, kapankah seekor burung hantu bersarang di tiang-tiangmu. Pada hari dimana seekor burung hantu bersarang didalam dirimu (istanamu) karena kegembiraanku, aku adalah orang yang pertama mengummkan kematianmu."

Ketika laki-laki tersebut telah ada dihadapannya, al-Ma'mun berkata, "Celakalah kamu! Apa yang mendorongmu melakukan hal itu ?". Laki-laki tersebut berkata, "Aku lewat di dekat istana yang besar ini dalam keadaan lapar lalu aku berkata dalam hati, 'Seandainya istana ini hancur, pasti aku bisa menemukan sisa-sisa marmer, kayu, atau paku yang bisa aku jual dan hasil penjualannya aku beli makanan. Al-Ma'mun kemudian memerintahkan untuk memberikan uang seribu dinar kepada laki-laki tersebut setiap tahunnya selagi istana masih dihuni. Ketika ditanya tentang burung hantu, beliau bersabda: "Tidak ada penularan penyakit, tidak ada kesialan, dan tidak ada (perwujudan) burung hantu." (HR. Muslim)

Ilmu pengetahuan telah menguatkan apa yang dijelaskan oleh hadits tersebut berupa larangan menjadikan burung hantu sebagai pertanda kesialan karena sebenarnya burung hantu sangat penting bagi lingkungan. Allah SWT telah menjadikan burung hantu dan binatang-binatang lainnya sebagai "pengaman" yang mengendalikan dan menekan jumlah populasi hewan pengerat dan perusak tanaman di dalam suatu lingkungan. Burung hantu adalah burung pemangsa jenis tikus, ular, bermacam serangga, dan burung pipit. Dalam satu tahun, biasanya burung hantu memangsa tikus dalam jumlah cukup besar, mencapai sekitar 5.000 ekor tikus.

Metode berburu sebagian spesies burung hantu bisa dikatakan metode terbaru yang memiliki target khusus, terarah, dan terencana karena ia memilih kelinci yang sendirian, lemah, dan sakit sebagai sasarannya sehinga bisa membatasi jumlah populasi dan mencegah penyebaran penyakit. Pada awal tahun '50-an terjadi epidemi yang menyerang kelinci di belahan dunia Eropa, namun kelinci yang berada di kawasan selatan Spanyol tidak terkena epidemi tersebut. Ternyata hal ini disebabkan adanya berbagai spesies burung hantu pemangsa yang ditemui di daerah tersebut. Jika seekor burung hantu bisa memangsa 15 ekor tikus setiap hari, kita bisa membayangkan betapa besar manfaatnya bagi produksi pertanian.

Selasa, 02 April 2013

PERKEMBANGAN JANIN


Syekh az-Zindani pernah mengatakan sebagai berikut. Suatu ketika, kami bertemu salah seorang ilmuwan besarAmerika bernama Prof. Marshal Johnson, Profesor Emeritus Anatomi dan Perkembangan Biologi di Thomas Jefferson, Philadelphia University, Pennsylvania, Amerika Serikat. Kami berkata kepadanya ,"Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam beberapa fase (perkembangan manusia sebelum masa kelahiran mengalami beberapa tahapan). Ketika mendengar perkataan kami yang pada saat itu ia sedang duduk, ia pun buru-buru berdiri dan bertanya, "Beberapa fase?" Kami melanjutkan, "Al-Qur'an mengatakan hal itu pada abad ke-7 Masehi. Kitab ini datang untuk mengatakan bahwa manusia diciptakan dalam beberapa fase."
"Ini tidak mungkin, tidak mungkin!" uarnya.
Kami kemudian berkata,"Mengapa Anda berkata seperti itu? Kitab ini (Al-Qur'an) mengatakan,
'Dia mencipakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat berbaling?' (QS. az-Zumar: 6).
Allah berfirman,
'Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).' (QS. Nuh: 13-14)"

Sang profesor lalu duduk. Setelah berpikir, ia berkata," Saya mempunyai jawaban. Hanya ada tiga kemungkinan. Pertama, Nabi Muhammad memiliki mikroskop-mikroskop besar 

 Yang mampu mempelajari hal-hal ini dan mengetahui apa yang tidak diketahi oleh manusia. Setelah itu, beliau menceritakan informasi tersebut. 

Kedua, beliau adalah utusan Allah SWT. Kami berkata,"Kita ambil kemugkinan yang pertama. Jika beliau mempunyai mikroskop dan alat-alat lainnya, Anda sudah mengetahui bahwa mikroskop itu membutuhkan lensa, lensa membutuhkan kaca dan percobaan teknis, percobaaan teknis membutuhkan alat-alat. Sebagian informasi ini hanya dapat di capai oleh mikroskop elektronik, sementara mikroskop elektronik membutuhkan listrik, listrik membutuhkan ilmu, ilmu-ilmu ini datangnya tidak lain dari generasi sebelumnya. Suatu generasi tidak dapat menciptakan semua ini secara langsung, tetapi generasi sebelumnya harus menemukan ilm-ilmu terlebih dahulu kemudian ilmu-ilmu tersebut pindah ke generasi setelahnya, dan seterusnya.

Sang Profesor berkata,"Ini benar dan sulit." Kami berkata,"Kita anggap hal itu adalah suatu kebetulan, lantas bagaimana pendapat Anda jika kami katakan bahwa Al-Qur'an tidak menyebutkan hakikat ini dalam satu ayat saja, tetapi dalam banyak ayat? Al-Qur'an bahkan tidak menyebutkannya dalam satu ayat atau beberapa ayat secara umum, tetapi menjelaskan perinciannya setiap fase. Al-Qur'an mengatakan bahwa dalam fase pertama terjadi proses ini, fase kedua proses itu, dan seterusnya. Apakah ini suatu kebetulan?"

Kami berkata,"Lalu, apakah dalam hal ini Anda memiliki penafsiran?" Dia berkata,"Tidak ada penafsiran lain kecuali ini adalah wahyu dari atas (Tuhan).

Nuftah adalah air mani laki-laki (sperma) dan sel telur perempuan (ovum). Di antara air mani ada tetesan (qatrah) besar. Setelah terjadi pencampuran, sel telur kemudian menutup semua pintu sehingga sperma yang kedua (yang lain) tidak dapat masuk (karena ia segera menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut membuahi). Perkara telah di tetapkan. Jika pembuahan telah selesai, pembentukkan un dimulai. Ini adalah fase pertama perkembangan janin manusia. Allah SWT berirman,
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS. al-Mu'minun: 12-13).

Nuftah dalam bahasa Arab bermakna qatrah (tetesan). Naftu ina' bermakna qatrul ina' (tetesan-tetesan wadah). Bentuk mufrad/tunggalnya adalah nuftah. Dalam nuftah ini telah ditetapkan segala sesuatu yang telah berkaitan dengan manusia. Semua sifat manusia telah terbentuk dan telah ditentukan sejak dia masih dalam keadaan nutfah. Allah SWT berfirman,
"Celakalah manusia Alangkah kufurnya dia! Dari apakah dia (Allah) menciptakannya? Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya." (QS. 'Abasa: 17-19).

Siapa yang mengatakan kepada Nabi Muhammad bahwa manusia dengan segala perinciannyantelah ditentukan didalam nutfah? Diantara yang ditentukan-Nya juga adalah jenis kelamin manusia, apakah laki-laki atau perempuan. Kita pun menjadi paham bahwa segala sesuatu (sifat, warna kulit, model rambut) ditetapkan di dalam nutfah.

Apakah dapat terbayang dalam diri seorang manusia bahwa ketika nutfah dikeluarkan, masa depannya telah ditentukan, termasuk jenis kelamin, laki-laki atau perempuan? Siapa yang memberi tahukan informasi-informasi tersebut kepada Nabi Muhammad? Tentu, tidak lain adalah Allah SWT. Ini adalah pembawa gen yang terdapat dalam nutfah tersebut. Ini baru diketahui setelah ditemukannya mikroskop elektron pada tahun 1940-an. Artinya, informasi tersebut baru diketahui setengah abad lalu!

Kita mengetahui bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan telah terbentuk di dalam nutfah. Ini berarti pada awa-awal abad dua puluh, semua manusia tidak mengetahui bahwa jenis kelamin laki-laki dan perempuan telah ditetapkan dalam nutfah. Akan tetapi, kitab yang telah diturunkan lima belas abad yang lalu ini telah menetapkan hal tersebut dengan jelas. Coba periksa kitab-kitab tafsir. Seluruhnya telah menetapkan hal ini karena mengimani apa yang di bawa oleh kitab tersebut (Al-Qur'an).
                                                 

Sabtu, 30 Maret 2013

HIKMAH ANATOMI SARAF LIDAH

Para pakar ilmu anatomi sampai pada kesimpulan bahwa sepertiga bagian belakang lidah mengandung saraf losofaring (glossopharyngeal nerve), sedangkan dua per tiga bagian depan lidah mengandung saraf cabang yang berasal dari saraf wajah (facial nerve) yang ketjuh. Cabang ini dinamakan dengan saraf membrana tympani (gendang telinga).

Adapun serat-serat perasa yang berada di dalam saraf glosofaring dan semua serat perasa yang berada di dalam chorda tympani seluruhnya muncul dari satu inti tersendiri dalam otak.

Para ilmuwan kini melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa saraf chorda tympani adalah "saraf bingung" karena dia kehilangan jalan. Dia adalah saraf perasa yang muncul didalam inti perasa yang darinya muncul saraf glosofaring kesembilan. Saraf perasa tidak berjalan bersama saraf kesembilan tersebut, tetapi berputar-putar panjang lalu keluar bersama saraf wajah. Dia kemudian memasuki tulang pelindung telinga bagian dalam (petrosal) dan telinga bagian tengah. Dia lalu mengikuti jalan saraf lidah untuk membawa suatu rasa ke bagian depan lidah.

Orang yang ilmunya tidak matang akan melihat bahwa jalan yang panjang dan berliku yang ditempuh saraf bingung ini adalah suatu kesalahan penciptaan, tetapi Allah SWT yang mukjizat kitab-Nya tidak ada habisnya menegaskan tentang masa depan masalah yang berkaitan dengan ini,
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami disegenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar... (QS. Fussilat: 53).


Para ilmuwan telah menyingkap rahasia baru. Perjalanan saraf tersebut di dalam telinga bagian tengah pada sisi dalam adalah untuk menutupi gendang dan menemani tali gendang bagian belakang dan depan. Semua ini mengandung hikmah dan mewujudkan faedah lain. Jadi, bukan merupakan ketersesatan atau kebingungan saraf.

Jika tekanan udara di dalam telinga tengah berkurang, selaput gendang tertarik kearah dalam dan menekan saraf tersebut. Penekanan ini membangkitkan serat-serat saraf perasa yang dibawanya untuk kemudian menyebabkan keluarnya liur dari kelenjar-kelenjar liur (salivary glands). Ini mengharuskan manusia menelan air liurnya. Proses menelan ini menyebabkan terbentuknya lubang rongga penelan (fosse fagocytable) terhadap saluran yang menghubungkan telinga dengan mulut (eustachian tube) sehingga udara masuk ke dalam telinga tengah dan tekanan udara menjadi seimbang kembali, baik di dalam maupun di luar membrana tympani (gendang telinga). Dia kembali normal dan saraf bingung (labyrinth) sudah tidak tertekan, pengeluaran liur terhenti, dan seterusnya. Allah SWT berfirman,
"...,'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali Imran: 191).

Jika kita terus berupaya mengenali rahasia dan keajaiban-keajaiban tubuh manusia, kita pun akan tercengang dan heran. Sementarai ini, kita cukupkan dengan kadar yang sederhana. Marilah kita kembali berpikir tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang menyifati penciptaan manusia. Barangkali kita dapat memberikan penilain terhadapnya walaupun hanya sebagian.

KEMUKJIZATAN ILMIAH AL-QUR'AN TENTANG MANUSIA

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui." (QS.al-'Alaq: 1-5).

Ayat ini adalah awal revolusi ilmiah yang tampak diatas bumi. Ayat ini tidak henti-hentinya menaburkan mutiara-mutiara ilmu dan pengetahuan kepada seluruh dunia. Sungguh, dialah Al-Qur'an, mukjizat yang kekal dengan kekalnya manusia diatas permukaan bumi dan yang meningkap ufuk-ufuk ilmu dan pengetahuan kepada manusia di setiap saat.


Di tengah-tengah lembaran Al-Qur'an terdapat isyarat-isyarat ilmiah yang memuat banyak hakikat penciptaan manusia, alam semesta, lautan, gunung-gunung, hakikat kedokteran, dan hakikat segala macam ilmu pengetahuan yang telah mendahului ilmu pengetahuan modern lebih dari lima belas abad silam.

...Dan pada Dirimu Sendiri, Apakah Kamu Tidak Memerhatikan ?

Allah SWT berfirman,
"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memerhatikan?". (QS.az-Zariyat: 20-21).

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ?" (QS. Fussilat:        53).

Ayat ini mengarahkan manusia kepada tanda-tanda kekuasaan Allah yang nyata dan tidak ada akhirnya, juga memberikan kabar gembira bahwa Allah SWT akan menjelaskan kepada mereka dengan sejelas-jelasnya sehingga menjadi nyata bahwa Al-Qur'an itu benar.

Mari kita berupaya untuk mengetuk pintu-pintu dunia yang rumit ini dan menyelami kedalamannya dengan penuh tawaduk dan khusyuk agar kita hidup di dunia yang membuat seorang penyabar menjadi orang yang bingung di bawah naungan ayat-ayat Al-Qur'an.
1. Dalam lambung terdapat 35 juta kelenjar yang susunannya rumit yang berfungsi untuk mengeluarkan enzim. Adapun sel-sel dinding lambung yang mengeluarkan asam hidroklorida diperkirakan berjumlah satu miliar.

2. Dalam usus dua belas jari dan usus kosong (jejunum) terdapat 3.600 jonjot usus (sejenis bulu halus yang ada dalam usus) di setiap 1 cm2.

3. Dalam lendir mulut ditemukan 500.000 sel yang terus berganti setiap lima menit.

4. Dalam lidah ditemukan 9.000 alat perasa untuk membedakan rasa manis, asam, pahit, dan asin.

5. Jika sel-sel darah merah (eritrosit) dari satu tubuh manusia diletakkan berjejer dalam satu baris, sel-sel darah itu akan mampu melingkari bumi mencapai 5-6 kali. Luasnya diperkirakan 3.400, jumlahnya mencapai 5.000.000 sel eritrosit dalam 1 mmdarah pria da.n 4.500.000 dalam darah wanita.

6. Organ jantung adalah pompa kehidupan yang tak pernah lelah bekerja dengan 60-80 kali pompaan (denyutan) setiap 1 menit. Dalam satu hari, denyutannya mencapai lebih dari 100.000 kali dengan jumlah darah yang di pompa sebanyak 8.000 liter atau sekitar 56 juta galon sepanjang rata-rata hidup manusia pada umumnya. Bagaimana pendapat Anda, apakah ada penggerak lain yang mampu melakukan tugas yang berat ini dalam waktu yang panjang itu ?

7. Di bawah permukaan kulit terdapat 5-15 juta pengatur suhu tubuh. Pengatur suhu tubuh disini adalah kelenjar urat yang membebaskan tubuh dari panas diatas normal dengan cara proses penguapan dan pengeluaran keringat.

8. Sel tubuh yang rusak setiap 1 detik berjumlah 125 juta sel atau rata-rata 7.500.000.000 sel setiap 1 menit. Dalam waktu yang sama, terbentuk pula sel baru sejumlah sel yang rusak tersebut. Jika Anda mengetahui struktur, arsitektur, dan fisiologi satu sel, Anda akan tersungkur sujud di atas bumi karena kagum akan ciptaan Allah SWT.

Allah SWT berfirman,
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu." (QS. al-'Ankabut: 43).

9. Batang tenggorokan (trachea) manusia bercabang menjadi dua pipa yang terus menjulur ke bagian belakang setiap paru-paru. Batang tenggorokan ini adalah sebuah pipa yang panjang rata-ratanya sekitar 10 cm, yang sebagian terletak di leher dan sebagian terletak di dalam rongga dada (toraks). Jumlah gugus kantong udara pada paru-paru (alveolus) mencapai sekitar 750 juta. Setiap kantong mempunyai dinding yang sangat tipis yang terdiri atas lapisan sel tunggal. Di dalam alveolus   terdapat udara dalam jumlah tertentu.

Darah dibersihkan dengan cara menghilangkan karbon dioksida dari dalam darah dan mempunyai oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk membersihkan darah, luas jaringan kantong udara itu mencapai lebih dari 200 m2. Dalam keadaan normal, kantong ini dipergunakan tidak lebih dari sepersepuluhnya, sedangkan dalam keadaan krisis, dipergunakan lebih dari itu.

10. Setiap hari, manusia bernapas sebanyak 25.000 kali denga memasukkan 180 mudara dan menyerap 6,5 moksigen untuk darah.

11. Dalam otak terdapat 13 miliar sel glial (glial cell) yang menjadi benteng dan penjaga sel syaraf yang belum matang (neuroblasts) dari pengaruh materi apa pun. Pembengkakan berkembang dengan mengorbankan sel glial, seperti neuron melawan kanker.

Otak menerima bahan makanan berupa glukosa. Hanya materi itu yang dia terima. Ini berbeda dengan jantung yang mendapatkan makanannya berupa glukosa dan asam susu (lactic acid). Glukosa adalah gula istimewa yang diutamakan oleh otak, berbeda dengan organ-organ tubuh yang lain. Jika tubuh mengalami krisis glukosa, sistem alat-alat tubuh mengutamakan organ yang mulia ini (otak) daripada organ-organ tubuh lainnya, sebab terputusnya otak dari darah selama 3-5 menit akan mengakibatkan kerusakan permanen sehingga sulit kembali ke kondisi normal. Kuantitas darah yang dibutuhkan otak setiap hari tidak kurang dari 1.000 liter.

12. Jika seluruh neuron dalam tubuh diletakkan dalam suatu baris, panjangnya mencapai jarak antara bulan dan matahari berlipat-lipat.

13. Dalam satu bola mata terdapat sektar 140 juta penerima cahaya sensitif yang dinamai kerucut (cones) dan batang (rods). 
Batang dan kerucut merupakan sel saraf yang berbentuk aneh yang sangat sensitif terhadap cahaya. Impuls akan timbul jika sel saraf ini terkena cahaya. Lapisan ini adalah salah satu dari sepuluh lapisan yang membentuk jaringan mata yang ketebalan sepuluh lapisan tersebut adalah 0,4 mm. Setengah juta serat saraf keluar dari mata untuk memindahkan gambar-gambar dengan sejuta bentuk. Mahabenar firman Allah,

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. at-Tin: 4).

14. Dalam organ corti yang membentuk jaringan telinga terdapat 30.000 sel pendengaran untuk memindahkan segala macam suara dengan segala getaran dan tingkat sensitivitas yang tinggi.

15. Di dalam telinga dalam terdapat labirin (dalam bahasa Arab disebut dengan at-taih yang berarti kebingungan orang yang meneliti terhadap bentuk-bentuk lorong sempit, jalan, dinding, lubang, ruang, mulut, sistem jaringan, dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam bagian tersebut).

16. Dalam darah yang sempurna terdapat 25 juta sel darah merah (eritrosit) untuk memindahkan oksigen, 25 miliar sel darah putih (leukosit) untuk melawan penyakit dan menjadi bagian sistem pertahanan tubuh, serta 1 juta keping darah (trombosit) untuk mencegah pendarahan melalui proses pembekuan pada pembuluh darah yang mengalami pendarahan. Sel-sel ini terbentuk secara alami di dalam sumsum tulang yang mempunyai 2,5 juta sel darah merah dalam satu detik, 5 juta keping darah, dan 120.000 sel darah putih. Inilah pentingnya tulang yang bertugas menyuplai unsur-unsur darah. Suplai ini akan berkurang pada orang yang sudah tua. Ada baiknya kita sebutkan ayat Al-Qur'an yang mengungkapkan usia tua,
"Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. (QS. Maryam: 4).

17. Sebanyak satu juta unit yang bertugas untuk membersihkan darah disebut nefron (nephron/unit terkecil ginjal). Dalam waktu 24 jam, darah yang masuk kedalam ginjal sebanyak 1.800 liter lalu 180 liter menetes darinya. Kebanyakan darah tersebut disedot kembali ke dalam saluran-saluran ginjal (tubulus) Dan hanya terbuang 1,5 liter. Ini yang disebut dengan air kencing.

18. Panjang saluran-saluran (tabung) nefron sekitar 50 km!
"...(Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu..." (QS. an-Naml: 88).